Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Rabu, 16 Februari 2011

PENDIRIAN TAMAN BACA MASYARAKAT 'CENDIKIA'


PERIHAL : PENDIRIAN TAMAN BACA CENDIKIA DESA KEMALO ABUNG KEC.ABUNG SELATAN KAB. LAMPUNG UTARA


“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya dijalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir,pada tiap-tiap bulir seratus biji.Allah melipat gandakan(ganjaran) bagi siapa yang dia kehandaki.Dan Allah Maha luas(Karunia-Nya) Lagi Maha mengetahui”
(Q.S. Al Baqarah :261)

Assalamualaikum.wr.wb
Desa Kemalo Abung Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara merupakan Desa yang penduduknya sebagian besar mempunyai mata pencaharian sebagai petani dan buruh tani. Desa Kemalo Abung merupakan pecahan dari Desa Trimodadi Kabupaten Lampung Utara yang baru berusia 2,5 tahun, oleh karena itu desa ini masih dalam tahap pengokohan eksistensi. Taman baca ini dibangun sebagai wujud keprihatinan dan kepedulian SP-3 Kemalo Abung atas perkembangan situasi dunia pendidikan secara nasional (umum) dan pendidikan di Desa Kemalo Abung (khususnya).

Minat baca yang masih sangat rendah terjadi di masyarakat kita baik itu dari kalangan anak-anak, anak muda, bahkan orang tua juga tidak luput menjadi salah satu faktor rendahnya pendidikan. Taman Baca Cendikia (TBC) adalah wadah yang bisa kami persembahkan untuk bangsa dan negara, yang bertujuan untuk memberikan bacaan yang bermutu TANPA BIAYA untuk anak-anak dan masyarakat umum dari seluruh lapisan keluarga yang berada diwilayah kerja organisasi agar menambah ilmu pengetahuan, pengembangan daya imajinasi dan kreatifitas, pencerahan diri serta pembentukan karakter dengan moral etika yang terpuji.

Ayo tunggu apalagi, sumbangkan bukumu....! Jadilah bagian dari proyek ini...
Bisa jadi bukumu yang berdebu di rak menjadi kehidupan bagi mereka
Bisa jadi buku yang kamu sumbangkan menjadi inspirasi bagi mereka....

Tempat Pengumpulan/Pengiriman Buku :

1. a.n. EVI DESIANA, STP. >> (SP-3 Desa Kemalo Abung)
Jl. Teratai No.69 Stadion Timur Kelapa Tujuh Kotabumi Lampung Utara 34513
CP : 085279327370

2. a.n Sari Rizki Sugiancy, S.Pd. >> (SP-3 Desa Kemalo Abung)
Balai Desa Kemalo Abung
Dusun Madyodadi Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara.
CP : 081997007788

3. Sekretariat Taman Baca Cendikia
Jl. Merdeka Dusun Sidodadi I Desa Kemalo Abung Kecamatan Abung Selatan Kabupaten .Lampung Utara
CP : 081997290620 (zahra)

4. Bantuan dalam bentuk dana bisa melalui transfer ke
Nomor Rekening : 0158577646 BNI Syariah
a.n Evi Desiana (SP-3 Kemalo Abung)

Untuk wilayah Lampung Utara dan sekitarnya kami siap menjemput bantuan jika diperlukan. Masih butuh informasi? silahkan hubungi CP diatas,, kami jg bersedia mengirimkan proposal jk saudara memerlukan...

Let's make them smile and smart! ^_^

Jazakumullah khoiron katsir...

Wassalamualaikum

TITIK sang Putri

Ternyata kisah ini tidak mudah berakhir di satu tanda baca TITIK. Begitu panjang kisahnya, hingga akupun tak tahu lagi kemana alur akan dibawa, yang pasti aku tahu bahwa alur ini akan berjalan sesuai kehendakNya, kemanapun atau sekuat apapun kita berusaha membawanya.

Kisah seorang putri yang sudah memasuki usia dewasa, ia sadar sebagian umurnya selama ini terlalu banyak dihabiskan untuk mengurusi rakyatnya. Beberapa pangeran belakangan ini seringkali ‘mengganggunya’, dan membuat ia berfikir bahwa harus ada seorang pangeran disampingnya yang bisa melindunginya agar ia tidak diganggu lagi. Kemudian ingin rasanya ia mengakhiri masa penantiannya, maka beberapa pangeranpun datang untuk melamarnya.

Sang putri tentu saja tak ingin melabuhkan hatinya ke sembarangan orang. Ia harus memilih yang terbaik diantaranya. Maka sang putri menawarkan beberapa permintaan kepada para pangeran. Permintaannya tidaklah terlalu berat namun membutuhkan keseriusan dan merupakan bukti keseriusan.

Permintaan pertama pasangan hidup sang putri haruslah orang yang berilmu, dan yang paling utama adalah memiliki ilmu agama yang baik, maka sang putri meminta kepada seluruh pangeran yang ingin meminangnya untuk belajar pada seorang guru dan taat pada guru tersebut beserta ajarannya. Dengan kata lain sang putri ingin meniru kisah seorang wanita mulia : Ummu Sulaim yang menjadikan keislaman suaminya (Abu Thalhah) sebagai mahar. Dan permintaanpun dipenuhi oleh beberapa pangeran namun ada pula yang tidak sanggup maka gugurlah beberapa pangeran..

Namun permintaan pertama ini tidaklah hanya sampai disitu, sang putri terus memantau perkembangan para pangeran yang sedang berguru. Ada kemajuan kah atau sekedar ikut-ikutan saja karena ingin merebut hati sang putri?. Sang putri terus memperhatikan.... Dan ia tertuju pada satu orang pangeran yang selalu antusias dalam proses belajar pada sang guru tersebut. Maka waktunya sang putri meminta sang pangeran menghadapnya dan sang putri pun mengujinya dengan beberapa pertanyaan. Beberapa pertanyaanpun dilontarkan, berkaitan dengan prinsip, keyakinan dan kebiasaan hidup. Semua pertanyaan dijawab dengan baik oleh sang pangeran bahkan lebih baik dari yang sang putri kira. Sang putri menganggukkan kepalanya berfikir dalam, haruskah sang pangeran ini yang di pilih...???. Ternyata ia cukup berilmu pikir sang putri.

Hari-hari kemudian pikiran sang putri dipenuhi oleh pilihan-pilihan,, haruskah ia memutuskan untuk memilih sang pangeran tersebut??.. Sang Pangeran sudah menunjukkan kecenderungan hatinya kepada sang putri dengan datang meminangnya, kemudian ia juga sudah sanggup memenuhi permintaan sang putri untuk belajar dengan seorang guru, dan sang putri juga telah mengujinya dengan beberapa pertanyaan. Menurut sang putri semua itu sudah cukup membuktikan keseriusan sang pangeran kepadanya. Belum lagi beberapa hadiah yang senantiasa dikirimkan oleh sang pangeran kepadanya, membuat hati sang putri berbunga-bunga ketika menerimanya. Ah, perhatian sekali sang pangeran kepadanya.

Namun sang putri tersadar, ia takut pilihannya menjadi tidak objektif. Ia khawatir pilihanya tidak lagi tertuju pada ilmu agama yang dimiliki sang pangeran, namun karena perhatian-perhatian yang diberikan sang pangeran kepadanya. Ia juga takut lama-kelamaan semua ini akan menggelincirkannya ke dalam kemaksiatan hati yang merajalela. Maka ia pun meminta petunjuk kepada Rabbnya melalui istikharah, terlepas dari rasa kecenderungan hati yang sudah muncul pada diri sang putri dan hasilnya hati menggiringnya untuk tertuju pada sang pangeran.

Maka di dalam hati sang putri memutuskan untuk memilih sang pangeran. Namun sang putri sangat menyadari bahwa dirinya bukanlah miliknya sendiri, namun dirinya adalah milik orangtua dan rakyatnya. Maka dibicarakanlah masalah ini kepada Raja dan Ratu sebagai orangtua sang putri dan juga kepada rakyatnya.

Ternyata jalan menuju pernikahan dengan sang pangeran tidaklah semudah yang sang putri bayangkan sebelumnya. Walaupun hatinya telah memilih, sebagian rakyat tidak menyetujui sang putri dengan sang pangeran dengan berbagai alasan, dan alasan terberat adalah kerajaan sang pangeran cukup jauh dari kerajaan sang putri saat ini, menempuh jarak yang tidak sedikit dan sebentar. Setelah menikah tentulah menjadi kewajiban sang putri untuk turut serta ke kerajaan sang pangeran dan tentu saja Raja, Ratu dan rakyatnya akan kehilangan sang putri dari kerajaannya. Inilah yang sangat tidak diinginkan oleh orangtua sang putri dan juga rakyatnya.

Sang putri kembali bingung dan gelisah, ia pun sadar bahwa ia tidak bisa egois memilih dan memutuskan sendiri. Sejak awal ia sudah berkomitmen menyerahkan diri kepada rakyatnya. Namun di satu sisi keinginan hati sang putri untuk menikah sudah cukup besar ditambah ada seorang pangeran yang telah menunjukkan keseriusannya dan menantinya. Sang putri bingung, tak tahu harus bagaimana.

Di tengah kegelisahan tersebut sang putri mencoba mengendalikan kegelisahannya dengan menyibukkan diri dengan pekerjaan dan urusan rakyatnya. Ia tidak ingin karena masalah pribadinya ini mengganggu amanah yang diembannya. Walaupun ia tahu ia tidak boleh menggantungkan masalah ini begitu saja, harus ada keputusan dan solusi segera. Namun mencari solusi dari masalah ini bagi sang putri tidaklah mudah, sangatlah berat, bahkan lebih berat dari mengurusi pekerjaan dan amanahnya sebagai sang putri kerajaan.

Beberapa hari setelah itu, datanglah sang pangeran tersebut menemui Raja dan Ratu sebagai orangtua sang putri untuk memperkenalkan diri dan menyampaikan maksudnya. Sang pangeran telah membaca kekhawatiran Raja dan Ratu serta rakyatnya, maka dengan kedatangannya ia berusaha menjelaskan dan memberikan solusi tentang apa yang dikhawatirkan oleh Raja, Ratu dan rakyatnya tersebut.

Raja dan ratu berusaha untuk menerima semua alasan yang dilontarkan sang pangeran, entah dengan alasan benar-benar menerima atau hanya sekedar ingin menghormati sang putri yang telah memutuskan dan tidak ingin membuat sang putri kecewa.
Namun masalah tidak berakhir sampai disitu, keinginan sang putri dan pangeran kembali dibenturkan oleh masalah ‘kebiasaan’ yang ada dalam kerajaan sang putri. Dalam kerajaan sang putri setiap pangeran yang akan menikahi putri mereka akan ditawarkan sejumlah upeti yang harus dipenuhi oleh keluarga sang pangeran. Dan begitu juga dengan sang pangeran tersebut, ia ditawarkan sejumlah upeti yang harus dipenuhi dengan jumlah yang tidak sedikit oleh sang raja. Jika pangeran tak sanggup maka silahkan kembali lagi untuk meminang sang putri sampai ia mampu memenuhi upeti tersebut.

Sang pangeran pun bingung, jumlah upeti yang ditawarkan raja sangatlah besar. Ia pun tidak yakin mampu memenuhi semuanya mengingat kas kerajaan yang tidaklah banyak. Hampir saja ia berfikir untuk mundur saja, tapi perjalanan sudah sejauh ini. Akankah sia-sia semua pengorbanan yang ia berikan untuk mendapatkan sang putri selama ini hanya karena upeti??? Sedangkan keinginan itu begitu besar, keinginan untuk membina rumah tangga dengan sang putri..

Sang Pangeran bingung, begitu juga dengan sang putri yang tidak bisa berbuat banyak.

Allah belum mengizinkan keinginan hati ini untuk ditunaikan segera, mungkin juga Allah belum memandang kesiapan keduanya.

Sang putri hanya meyakini bahwa ada takdir yang akan mereka jalani. Mungkin akan berakhir di samudera bahagia atau semangkuk rasa kecewa. Dan keduanya adalah pilihan........

Kutunggu dengan kesabaran, hingga akhirnya kisah ini berakhir dengan tanda baca TITIK.

Kotabumi, 17 Februari 2011
06:57 WIB

Jumat, 03 Desember 2010

25 itu...


2 Desember 2010, ternyata sudah seperempat abad.....wew dah tua jg ya,, tapi gak ngerasa tua tuh..heuheu :D

Tapi kalau merasa masih kecil mulu, bs bahaya jg... ntar gak dewasa2 pemikirannya... :p

Hari ini di usia 25 ingin menuliskan 25 mimpi, 25 kebiasaan yang harus diperbaiki, dan 25 hal yang harus dipertahankan... (Walaupun dlm kenyataannya jumlah poin2nya mgkin bs lebih atau kurang sih, tp kali ini ditawar deh.........mau lebih or kurang pokoknya 25 aja :D)

25 MIMPI

1. Punya usaha jamur dr hulu ke hilir (mksudnya dr budidaya hingga produk olahan)
2. Punya usaha rumah makan kuliner Jamur (PONDOK JAMUR) minimal 3 cabang
3. Menikah di usia ini.... (kudu lah yang ini..hehe..amin)
4. Hafal 30 juz Al-Quran (hmm...skrg hafalannya msh jauh...hehe *malu )
5. Hafal minimal Hadist Arbain
6. Mendirikan Taman Baca Gratis buat siapa saja 
7. Berangkat haji bersama suami n orangtua
8. Merawat, membahagiakan orang tua hingga masa tuanya
9. Jalan2 ke Bandung
10. Wisata Kuliner di Tanah Lot....
11. Tour Sumatera
12. Wisata ke Pulau Lombok
13. Jalan2 ke Jepang
14. Jalan2 ke Brunei Darusalam
15. Jalan2 ke Malaysia
16. Punya mobil minimal Innova or Grand Livina :p
17. Punya rumah di kawasan Puncak (sejuk2 gmn gtu...:D)
18. Lanjut S2 di IPB Bogor
19. Mendirikan 3 masjid di 3 daerah di Lampung
20. Punya yayasan Panti Asuhan / Rumah Singgah
21. Mendirikan 1 gedung yg bs dipake utk kegiatan2 dakwah...Siapa aj blh pake Gratiss..!! 
22. Punya karyawan minimal 50 orang
23. Menjadi Spesialist berwawasan global... (keren ya, ayo tambah wawasan)
24. Punya anak hafidz n hafidzoh
25. Merawat dan membiayai minimal 10 anak asuh

Wuih,, ternyata gampang2 susah menuliskan 25 mimpi ya....Masih banyak si mimpi yg lain, tapi berhubung kali ini ‘Limited Edition’, jd Cuma 25 aj...he... Urutan tdk menunjukkan prioritas, karena nulisnya terkait apa yang dipikirkan saat ini sajah... ^_^

Mari kita lanjuuut...

25 Hal yang harus diperbaiki..

1. Hrs lebih dewasa
2. Jangan Cengeng
3. Gak boleh manja
4. Sensitifnya dikurangin dikit dong...
5. Jangan cepet marah, ntar cepet tua (pdhl emg dah tua, ntar nambah lho.. :p)
6. Mandi minimal 2x seharinya dirutinin... (Uuupss...he)
7. Sikat gigi sebelum tidur
8. Belajar minum madu
9. Coba deh belajar suka ama yang namanya kurma juga
10. Disiplin ditingkatkan
11. Jangan suka grasak-grusuk (biasanya kalau lagi over semangat gini...)
12. Makan jangan suka pilih2.....
13. Kurangi keluhan
14. Kurangi ngemil...
15. Kurangi shopping....(tp smg penghasilannya jgn berkurang,, shopping biasanya berbanding lurus dg penghasilan..hehe)
16. Jangan Boros, hemat dunk....
17. Lebih peduli dg sesama
18. Sikap mengayominya blm tumbuh sempurna nie..
19. Cueknya dikurangin
20. Belajar lebih lembut lagi...hemm ^
21. Jangan berantakan..he
22. Penyakit lupanya dikurangin...
23. Jangan suka menunda2 pekerjaan
24. Jangan mudah terwarnai lingkungan, kita harus beda..! ^
25. Gak boleh males,,, (malesnya jgn sering2 gitu... ^)

Agak lebih mudah menyelesaikan 25 poin diatas,, he....Seharusnya lbh banyak lagi tu poin yg harus diperbaiki,,, tp lagi2 karena LIMITED EDITION, jd ya cm segitu aj.... (*maksa) ^

Next...........

25 Hal yang harus dipertahankan....

1. Kata orang aku itu ramah
2. Perhatian
3. Semangat
4. Ontime (pdhl mah ya sering telat jg..he)
5. Disiplin
6. Ligat
7. Cerdas (iya tah...?)
8. Terampil, apalgi klw disuruh buat proposal...hoho
9. Kreatipp (saking kreatifnya jd pke ‘p’) :D
10. Ceria
11. Mudah belajar sesuatu yang baru
12. Gampang beradaptasi
13. Rajin ngemil (weww...ini hrs dipertahankan kah?? Hehe)
14. Pendengar yang baik
15. Gak suka merepotkan org lain (selagi msh bs dikerjakan sendiri, knp hrs minta bantuan org lain)
16. Mandiri
17. Gak suka ikut campur urusan orang lain
18. Serius
19. Rapi
20. Tulisannya bagus...heu
21. Supel
22. Kalau marah gak lama,,, (*tp kudu dirayu dlu minimal pke coklat biar marahnya reda :p)
23. Jaim... (kdg2 yg ini mjd hal yg hrs diperbaiki...yaaah...tergantung sikon lah ya :D)
24. Tegas (tp terkadang kesannya kq jd galak ya..heu)
25. Cpt nyambung (kabel kale’)

Huuffff...nah selesai sudah menyelesaikan Edisi 25 kali ini...
Kata orang 25 itu............ Usia matang, Mature, Wise, Patient....Semoga semua bisa didaptkan d usia ini...amiin ^^
Be better yups........ ^,^

Kotabumi, 2 Desember 2010

Senin, 20 September 2010

CUKUP

Cukup sudah. Cukup semuanya.

Disini ku hanya menahan tangis, mecoba menghibur diri dengan mengingat bahwa Dia Maha Melihat dan saat ini Dia melihatku dan tersenyum untukku. Ya, tersenyum untukku. Jadi cukup ini saja untukku. Cukup keyakinan bahwa Dia melihatku dan mengawasiku, dan juga pasti menjagaku.

Tak apa sakit, tak apa sedih, karena takkan lama. Tak apa berkorban tak apa terbebani, karena hanya sebentar. Isbir yaa ukhti, cukuplah Allah buatmu. Cukup, itu saja cukup.


TERPURUK

Ya Allah, hamba ikhlas atas semua ini.
Hamba sadar hamba salah,
Walau fitnah itu terlalu dasyat dan begitu berat bagi hamba
Biarkan ini menjadi hukuman buat hamba
Namun hamba mohon ya Allah berikan hamba kekuatan untuk melalui ini semua...

Andai waktu bisa terulang, takkan sedikitpun ke sentuh jalan itu..
Aku tak tahu masih ada kesempatan kah bagiku untuk memperbaiki semuanya??
Nama itu sudah terlanjur rusak, hanya karena tak pandainya aku menata hati...

Aku tak berdaya ya Allah, semuanya terasa berat..
Lemah, lunglai, tak lagi bernyawa,,,
TANDUS..

Wajah itu, tatapan itu, bagaimana aku bisa mengahadapi semua...

Aku hanya berharap ampunanMu ya Allah,,,
Maafkan aku.... T_T

Kotabumi, 21 September 2010
09.29

Selasa, 31 Agustus 2010

Menghapus Jejak

Malam ini terlintas kembali masa itu,
Kucoba membongkar tulisan2 ku tentangnya
Tapi tak dapat kutemui
Semuanya tak ada,,,

Bukan ingin kembali ke masa lalu
Hanya ingin mencoba mengenang kembali

File2 komputer kutelusuri
Buku2 tulisanku ku helai satu persatu
Di dalam buku Diary, hanya kutemukan beberapa lembar bekas sobekan

Ternyata aku baru tersadar
Betapa kerasnya dulu aku menutup rapat kisah itu
Hingga jejaknya pun tak sedikitpun kutinggalkan....


Kotabumi,31 Agustus 2010
pukul. 14.26 WIB

Senin, 30 Agustus 2010

ANTARA KEMALO DAN SANLAT

Tulisan ini bukan untuk menjadi bahan keluhan ataupun mendeskriditkan salah satu pihak, hanya ingin mengajak kita untuk mengevaluasi bersama kerja2 kita. Betapa diluar sana, sangat membutuhkan sentuhan2 keprofesionalan kerja, butuh semangat2 dasyat yang mampu menggetarkan dan mengetuk jiwa.

Antara Kemalo dan Sanlat,, hanya untuk sekedar membandingkan dua pengalaman yang sempat aku rasakan beberapa hari ini. Kemalo dan Sanlat, dua kegiatan proyek dakwah yang kebetulan sedang saya dan teman2 garap dalam waktu yang hampir bersamaan. Namun sangat terasa suasana yang berbeda. Akupun tak tahu bagaimana membahasakannya, berbeda pada sebuah kata bernama ‘semangat’ mungkin.

Tapi tak ingin membahas semangat ‘ku’ tapi semangat ‘kita’ atau lebih tepatnya ‘kami’. Dua semangat yang terasa berbeda, lagi2 antara Kemalo dan Sanlat..

Semangat ‘kemalo’ yang luar biasa terasa sekali dari awal hingga kini, orang2 yang baru ‘terekam’ dalam memori kepala sebagai teman atau mungkin saudara. Bahkan nama2nya pun belum semua kuhapal, tapi tak begitu kenyataannya.........Semangat mereka mampu membuatku tersadar bahwa gerak ini tak perlu saling tahu siapakah ‘kamu’ dan ‘saya’, kita hanya butuh bergerak, yang paling penting adalah kesamaan misi kita dalam bergerak. Dengan ‘semangat’ itu betapa kurasakan karunia Allah curahkan kepada kami berupa kemudahan dana, gerak dan fikiran. Subhanallah...

“Dari Indonesia untuk Kemalo” sebuah kata yang spontan keluar dari lisan ini melihat betapa antusiasnya teman2 kami yang bersedia menjadi donatur untuk acara ini. Beberapa donatur dari luar daerah dengan mudahnya mengucurkan dana. Aceh, Medan, Batam, Jogya, Bogor, bahkan Kalimantan, belum lagi yang berasal dari Bandar Lampung, Kotabumi dan Kemalo sendiri. Subhanallah Allah lah yang menggerakkan hati-hati ini..................... Menembus ruang dan jarak.

Orang2 Kemalo yang baru memulai bergerak, dengan semangat yang tak bisa ditebak..Semua tugas dapat diselesaikan dengan baik tanpa kita harus lelah dan berpayah-payah ‘memerintah’. Semua dilakukan dengan suka ria, tanpa ada yang terpaksa... lagi2 oleh orang2 yang baru mulai bergerak, yang mungkin tak pernah mendengar atau mengenal sebuah kata yang bernama ‘amal jama’i”, tapi mereka mampu mengaplikasikan semua dengan sangat sederhana...ya sesederhana semangat dan keterbatasan yang mereka miliki... Kemalo yang mampu mengukir senyum syukur di bibir ini...

Lalu bagaimana dengan Sanlat??, jujur diawal mampu membuatku tersentak.....Proyek yang ditangani oleh orang2 yang berpengalaman, yang tak perlu ditanya kembali apa itu makna “Amal Jam’i”. Oleh orang2 yang tak diragukan lagi gerakannya. Namun sedikit berbeda kenyataannya, aah aku bahkan tak mampu menemukan kata untuk membahasakannya, semua membuatku terdiam tanpa bisa berbuat apa2. Dengan persiapan seadanya, semangat seadanya, SDM seadanya menangani proyek besar se-Lampung Utara??? Panitia yang kadang muncul kadang hilang, pembagian tugas yang kurang jelas....Silahkan dibayangkan, karena ku tak mampu mendeskripsikannya......... Yang kurasa hanya lelah. Lagi-lagi berkat karunia dan kasih sayang Allah kegiatan ini bisa berlangsung juga...

Antara Kemalo dan Sanlat....hanya ingin memetik hikmah dan menarik sebuah benang merah berupa sebuah kata yaitu ‘TOTALITAS’. Kesiapan yang TOTALITAS, semangat yang TOTALITAS, kerja yang TOTALITAS, dan niat yang TOTALITAS... Dengan itu semua, semoga Allah mudahkan ‘gerakan’ kita....

“Ya Allah ampuni kami yang terkadang tak setia kepadamu dalam niat, fikir dan gerak. Ampuni kami karena ketidak’totalitas’an kami dalam berbuat. . Ampuni kami terkadang timbul rasa kecewa terhadap saudara2 kami...Demi Allah semua karena kami ingin melakukan proyekmu ini dengan baik, menjaga nama baik dakwah ini, dengan keprofesionalan kerja yang kami miliki..................”

Kotabumi, 30 Agustus 2010
Pukul. 17.30 WIB

Sabtu, 14 Agustus 2010

HATI masihkah kau terjaga?


HATI masihkah kau terjaga???????????????

Senin, 09 Agustus 2010

Ternyata Akhwat’ juga wanita….

Ada yang bilang, klw jadi akhwat gak boleh jatuh cinta
Klw sudah jadi akhwat HARUS dan kudu bisa menjaga hati
Klw ada kasus akhwt jatuh hati, waah diragukan neh ‘keakhwatannya????!!!!!

Klw yang namanya akhwat harus kebal dengan yang namany ‘perhatian’
Dipaksa mati rasa dah kalau yang berhubungan dengan laki2 atw ikhwan……….

Tanpa disadari ini menjadi hal2 yang selalu dituntut untuk sesosok makhluk bernama Akhwat
Weitzz lupa tah…klw akhwat itu juga manusia, dia juga wanita cuiyy….

Kalau dikasih perhatian, yaaah klepek2 juga…
Dikasih senyuman, yaaah berbunga-bunga juga....
Dia juga punya hati dan rasa..
Dipaksa jadi baja, yaaah tetap aja hati itu hanya segumpal darah yang lunak

Yang akhwat, setuju gk?????
Klw gak setuju berarti gak ngaku.......hehe piss... ^_^v

Namun......wlwpun akhwat juga wanita, tappiii jangan salah....
Sosok ini bukanlah wanita biasa.....
Yang mengumbar rasa dengan murahnya...

Ia juga jatuh cinta, tapi berusaha mengalihkan cinta itu kepada Rabbnya,
Ia juga mudah berbunga-bunga, namun keindahannya mengalahkan bunga2 perhatian dari Rabbnya.........
Hatinya juga lunak, karena ia tetaplah segumpal darah,
tp ia berusaha mengemasnya dg lapisn emas murni dg kedekatan dg Rabbnya,
Menutupny rapat2 dan membuka selebar2nya ketika saatnya tiba...
Hanya untuk seseorang yang sangat spesial yang mengetuknya dengan ikrar yang menggetarkn Arsy’Nya...
Untuk orang yang Allah pilihkan untuknya................



Kemalo Abung, I0 Agust 20I0
Pukul 06.23
--Di mlm berakhirnya kisah itu.......Ya Allah, istiqomahkan hati ini. Amiin--

Sabtu, 17 Juli 2010

Tanpa Judul **krn tak bs memetik arti

Pengen nulis...
Walau hanya satu atau dua kata..
Tapi..
Tak mampu rasanya tangan ini walau hanya sekedar mengukir kata..
Ruang kepala terasa tak cukup walau hanya memberikan sedikit celah inspirasi..
Aaah... ada apa dengan diri ini??
K.O.S.O.N.G :(


Padahal begitu banyak cerita,
juga begitu banyak hikmah..
Begitu banyak bintang yang tak terpetik...
Melayang...pergi....kemudian hilang...

*** Benci dg suasana hati seperti ini...!!!!! :((

Minggu, 23 Mei 2010

LETS DO SOMETHING.....

Tulisan ini terinspirasi dari sebuah bagian bab dalam sebuah buku.......tentang bagaimana seseorang menilai sebuah pekerjaan..

Bagi kita (kita??? Hemm saya kali ya? :D), yang baru menyelesaikan studi atau orang2 yang masih mencari ’pekerjaan tetap’, bisa jadi masa-masa menunggu dan mencari pekerjaan ini menjadi hal yang sangat ’menyiksa’ (semoga tidak terlalu ’lebay’ dalam membahasakannya...). Saya yakin semua pernah merasakannya?..iya kan??...ngaku aja dah...(**maksa..hee...)

Biasanya kalau bertemu dengan adik2 tingkat atau teman2 lama, pasti bertanya? ”Sudah kerja dimana mba/kak?”..Dan kamu akan merasa malu untuk menjawab, karena kamu belum mempunyai pekerjaan..walaupun kamu sudah berpenghasilan..
Tidak mempunyai pekerjaan tapi berpenghasilan?? Laah bagaimana bisa?..Nah, ini dia....

Menurut bahasa bekerja adalah melakukan suatu perbuatan (pekerjaan) atau berbuat sesuatu (Kamus Umum Bahasa Indonesia by Poerwadarminta).
” Apa pekerjaanmu?”
Jika saya menjawab dengan menyebut perbuatan yang saya kerjakan sehari-hari, mestinya saya tidak salah. Tapi apakah jawaban itu dianggap menjawab pertanyaan?? Nyatanya tidak.

Bagi kebanyakan kita pekerjaan itu terkait dengan prestise, yaah status sosial lah... Jadi ketika ditanya ”Kerja dimana sekarang?”, paling tidak lebih ’keren’ ketika kita menjawab sebuah tempat dengan menyebutkan sebuah posisi???...Iya gak??...Tanpa memperdulikan seberapa besar penghasilan dan sebanyak apa karya yang dihasilkan dari sebuah pekerjaan itu...

Jika saya tidak bisa menyebutkan sebuah tempat dan sebuah posisi, pada kondisi itu saya disebut ’tidak bekerja atau dengan bahasa lainnya ’menganggur’. Ya sekalipun saya mengerjakan sesuatu atau banyak perbuatan yang positif. Benar-benar saya menganggur?..
Menghadapi hal itu tentu kadang2 timbul kecamuk di dalam hati dan fikiran saya. Terlalu sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata. Siapa sih yang mau disebut menganggur? Kesannya menjadi orang yang tak berguna. (Nauzubillahibindzalik...)

But, everything gonna be OK...karena hidup ditakdirkan untuk tetap berjalan. Umur harus diisi dengan amal sebaik-baiknya. Imam Syafe’i berkata jika air berhenti mengalir maka seperti air kubangan yang semakin lama akan semakin membusuk, namun jadilah seperti air yang terus mengalir yang akan selalu tetap bening dan berguna.

Dengan seabrek kegiatan sehari-hari, terkadang pergi pagi pulang sore, hanya mencoba bisa mengaktifkan otak dan badan. Menyenangkan terlibat dalam kajian, membina beberapa kelompok mentoring sekolah, menyiapkan alat dan bahan praktikum, seminar, perkumpulan ormas, membuat proposal, mengurus undangan, membuat pamflet, hingga mengurus ’jamur kesayangan’ he... Sayangnya pertanyaannya masih sama..”Apa sih pekerjaan kamu?”
”Laah sederet aktivitas tadi bukan pekerjaan?”
”Ya, tapi yang begitu kan tidak menghasilkan uang banyak...!”
Oh, jadi uang toh ukurannya. Jika begitu, artinya definisi pekerjaan hanya untuk mencari uang.
Bagaimana kalau saya merasa tidak perlu mencari uang? (kedengarannya sombong ya??). Meskipun beberapa organisasi sosial tidak membayar saya, rezeki akan selalu ada..Seperti kata teman saya, akan selalu ada anggaran dari langit....
Dan orang2 seperti ini soal produktivitas, bisa jadi mereka jauh lebih unggul daripada pegawai yang lebih banyak membaca koran dan mengobrol di kantor.
Masyarakat yang memiliki konstruksi berfikir materialistis menyebut mereka tidak bekerja. Hal ini tentu saja tidak menyempitkan makna bekerja, melainkan juga pelecehan terhadap karya yang tidak terukur dengan uang. Nilai manusia tidak lagi karena kepribadiannya, melainkan apa yang menjadi aset pribadi (termasuk status, yang ujung2nya adalah materi).

Yah pokoknya mah pekerjaan berkaitan erat dengan prestise....Manusia menilai dari apa yang dilihatnya dan mengikuti apa yang paling menyenangkan bagi dirinya.
Saya teringat cerita ini...
Ada seorang bapak dan anaknya berjalan membawa keledai kecil. Keduanya menuntun si keledai dan berjumpa dengan orang. Mereka berkata ” Dasar bodoh, kalian memiliki keledai, mengapa hanya dituntun? Bukankah keledai itu bisa ditunggangi?”. Kemudian si bapak menyuruh anaknya menunggang keledai. Lalu mereka bersua dengan orang lainnya. Kata mereka ” Dasar anak durhaka, kamu enak saja naik keledai, sementara ayahmu yang tua berjalan kaki.” Si anak turun, si ayah naik ke punggung keledai, lalu meneruskan perjalanan. Mereka bertemu dengan orang dan dicela, ” Dasar orang tua tak tahu malu, kamu naik keledai, sementara anakmu berjalan kaki”. Keduanya berfikir sejenak, lalu naik keledai bersama-sama.
Perjalananpun dilanjutkan. Mereka bersua orang kembali, lalu dicaci, ”Kalian ini bapak-anak tidak punya belas kasihan. Masa keledai sekecil itu kalian naiki berdua”. Keledai itu memang tampak kelelahan. Jadi, anak-beranak itu memutuskan untuk memanggul si keledai, lalu meneruskan perjalanan. Ketika berjumpa orang, mereka mendapat celaan, ”Bagaimana ini, mau saja kalian memanggul keledai? Apakah kalian lebih bodoh daripada dia?”. Bapak dan anak saling pandang..
Aaah...manusia memang tak ada puasnya..
Memang yang benar menurut orang banyak belum tentu menjadi kebenaran. Jadi apa yang dianggap benar oleh kebanyakan orang adalah relatif. Lalu bagaiamana dengan kebenaran dari langit??

Semestinya semua orang berhak disebut bekerja saat dia berbuat baik. Amal baik tidak tergantung apa status yang disandang oleh seseorang, melainkan apa yang diperbuat dan untuk siapa perbuatan itu dilaksanakan. Dihadapan Allah menjadi tak penting status yang disandang seseorang. Yang lebih penting, umur yang ada digunakan untuk apa?............

Tulisan saya ini juga bukan untuk dijadikan pembenaran untuk tidak memiliki pekerjaan. Hanya ingin membedakan antara ’bekerja’ dan berpenghasilan (*dlm persepsi masyarakat kebanyakan). Bukankah ’mampu untuk berpenghasilan’ (note : BUKAN mampu memiliki ’pekerjaan’) merupakn salah satu point dari muhasshofat kader tarbiyah, artinya hal ini memang merupakan sebuah hal yang penting dimiliki oleh masing2 pribadi kita..

Hanya ingin mengajak kita berfikir lebih luas, membuka rantai keterkungkungan menilai sebuah pekerjaan (baca : posisi), dan mengenyampingkan rasa ’khawatir’ yang mendalam karena belum memiliki status sosial yang jelas (baca : yang dikatakan ’pekerjaan’ oleh masyarakat kebanyakan).
Yang perlu kita khawatirkan adalah sedikitnya karya yang kita buat dengan waktu yang tersedia, dan banyaknya kebermanfaatan keberadaan kita.

Wallahualambisshawab

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(Al-Hasyr : 18)

Jazakillah to mba Kun Sri Budiasih yang menginspirasi tulisan ini lewat artikelnya ”Bekerja atau tidak bekerja” **Some text adobted from this articel**

Kotabumi, 23 Mei 2010
Pukul. 22.48 wib

Rabu, 28 April 2010

Dahulu....bukan lagi milikku....

Aku rindu diriku yang dulu..
Yang merasa sibuk setiap saat
Mempunyai sedikit waktu dengan tugas yang menumpuk...

Terkadang masih juga aku rindu diriku yang dulu..
Dengan seabrek aktivitas sebagai tuntutan amanah

Dulu aku pernah menjadi orang nomor satu...
Dulu aku pernah mendapat julukan ’aktivis kampus’
Dulu aku termasuk orang yang disegani karena prestasiku...
Dulu...
Dulu...
Aaah tapi itu dulu...!!

Kini, mengapa begitu banyak waktuku yang terasa terbuang
Berjuta potensi terabaikan
Bingung, lunglai, lemah, serasa tak ada artinya semua itu...

Berjuta penyesalan atas langkah yang salah......

Tapi kusadar...
Tak perlu terbayang-bayang ’kegemilangan’ masa lalu
Karena kutahu yang kupunya saat ini adalah hari ini dan esok…

Bukankah kehidupan itu ibarat roda??
Dulu aku pernah diatas,
Mungkin sekarang Ia sedang memposisikanku di bawah
Agar kubisa merasakan betapa nikmatnya perjuangan kehidupan..

Aah kehidupan......
Jangan kau buat aku untuk mengeluh
karena kupastikan posisi ini takkan berlangsung lama
Hanya sebagai ’lecutan’ tajam agar ku semakin cepat melangkah...

Bagai anak panah, yang dilepaskan dari busurnya,
Bukankah ia harus ditarik kebelakang terlebih dahulu
Agar bisa melesat ke depan...??

Dan aku lah anak panah itu...!!
Biarkan aku melangkah mundur beberapa langkah
Saat ini....
Dan
Nantikanlah aku akan kembali....!!!!!



Kotabumi, 28 April 2010
19:09 diruang peradaban


*** Ya Rabb senantiasa karuniakan kebahagiaan di hati hamba dengan syukur dan sabar.... amiin...

Jumat, 23 April 2010

MISI HIDUP DALAM SEBUAH KERJA

Seorang wanita tua, bertubuh gemuk,
dengan senyum jenaka di sela-sela pipinya yang bulat,
duduk menggelar nasi bungkus dagangannya.
Segera saja beberapa pekerja bangunan
dan kuli angkut yang sudah menunggu sejak tadi mengerubungi
dan membuatnya sibuk meladeni. Bagi mereka menu dan rasa bukan soal,
yang terpenting adalah harganya yang luar biasa murah.

Hampir-hampir mustahil ada orang
yang bisa berdagang dengan harga sedemikian rendah.
Lalu apa untungnya? Wanita itu terkekeh menjawab,
"Bisa numpang makan dan beli sedikit sabun."
Tapi bukankah ia bisa menaikkan harga sedikit?
Sekali lagi ia terkekeh, "Lalu bagaimana kuli-kuli itu bisa beli?
Siapa yang mau menyediakan sarapan buat mereka?"
katanya sambil menunjukkan para lelaki yang kini berlompatan
ke atas truk pengantar mereka ke tempat kerja.

Ah! Betapa cantiknya, bila sebongkah misi hidup dipadukan dalam sebuah kerja.
Orang-orang yang memahami benar kehadiran karyanya,
sebagaimana wanita tua di atas,
yang bekerja demi setitik kesejahteraan hidup manusia,
adalah tiang penyangga yang menahan langit agar tak runtuh.
Merekalah beludru halus yang membuat jalan hidup yang tampak keras berbatu ini
menjadi lembut bahkan mengobati luka. Bukankah demikian tugas kita dalam kerja:
"menghadirkan secercah kesejahteraan bagi sesama"


Sebuah tulisan yang sangat memberikan inspirasi bagiku...Bahwa hidup haruslah bisa memberikan manfaat kepada orang lain, walau dengan mengorbankan sedikit ’kehidupannya’..Sebuah niatan tulus aku tekadkan untuk mencontoh kehidupan wanita tua itu.. Bahwa dimanapun kita berada, misi hidup harus terus ada....

Tak pernah terbayang sebelumnya, bahkan akupun tak pernah bercita-cita untuk menjadi seorang ’Laboran’, apalagi di ’mantan’ sekolahku sendiri. Suatu hari tepatnya tanggal 29 Januari 2010, aku berangkat seperti biasa menuju sebuah sekolah (SMA koe tempoe doeloe...^.^) untuk mengisi kajian mentoring sekolah... Ngobrol2 dengan guru-guru...eh ditawarin untuk ’part time’ di Laboratorium sekolah...Di setiap lailku, hanya satu doa yang kupanjatkan pada Mu ”Ya Rabb, mohon tunjukkan aku suatu jalan dimana hamba bisa mengoptimalkan segala potensi yang Engkau karuniakan kepada hamba”....Bismillah, akhirnya keputusan aku ambil..baiklah untuk kali ini tawaran diterima.... (sebelumnya pernah ada beberapa tawaran kerja yg sebenarnya jauh lebih menarik dari segi materi, tapi dengan beberapa pertimbangan semua ditolak dengan alasan tidak sesuai dengan hati....*halah gaya ya.....hihi*)


Sangat terasa berat diawal, maklumlah fase adaptasi.....Dan Allah menunjukkan inilah dunia nyata sebenarnya..Jauh dari kondisi yang nyaman..Selalu berada di kondisi ’aman’ (bc:berada dalam komunitas ikhwah) terkadang memang melalaikan, hingga tak ayal kita terkadang tersentak ketika berada di dunia nyata. Kaku, bingung, dll ditambah pandangan ’asing’ terhadap jilbab lebar, baju longgar dan kaos kaki..!. Dan ketika itu hati kecil ini berkata : ”Nah inilah ladangmu...!!!”

Pernah ada seorang guru berkata kepada saya (*kebetulan sang guru memang pernah mengajar saya waktu sekolah disini*). ”Yang sabar aja lah vie, memang gaji disini yah kalau diitung-itung tidak sesuai untuk seorang sarjana”.. Glek..!!.. Secara guru-guru pun tahu bahwa saya termasuk murid yang berprestasi ketika SMA dulu (ceile....eh, bener loh :D), pernah pada saat ngobrol2 mereka cerita tentang teman-teman saya yang sudah sukses *dlm ukuran duniawi tentunya*, padahal waktu SMA mereka adalah orang biasa-biasa saja dalam kapasitas akademik.. Manusiawi mungkin ketika saya merasa ’malu’ untuk hanya bekerja sebagai seorang ’tenaga honorer’, dan tahukah diantara karyawan disana aku yang mempunyai pendidikan S1, yang lain diisi D1 atau D3. Kalau sisi negatifnya diri saya bilang ”Kasian banget ya, sudah sekolah tinggi2 tapi kok ya jatuhnya honor juga ...”..hiks...hiks...

Ouuupsss....cerita tidak sampai disitu. Ternyata Allah menjawab semua keluh kesah saya. Dari segi materi, selama ini saya sudah merasa cukup dengan gaji yang saya terima. Walaupun di dompet hanya ada uang Rp3 ribu rupiah sekalipun, entah kenapa saya tidak pernah merasa khawatir karenanya (**hmmm...karena ada ATM dan Kartu Kredit dunk....hehe...)..Bukan...bukan..bukan karena ada ATM ataupun kartu kredit tapi saya juga tak tahu mengapa..Bukankah ketenangan itu dari Allah??..Bisa saja ini merupakan ’efek samping’ dari misi yang sedang dijalankan.. Kalau saat ini saya bandingkan diri saya yang dulu ketika masih jadi anak kost, punya uang Rp.50 ribu di dompet sudah ketar-ketir, gelisah, kira2 bakal cukup gak nih uang dalam sehari dua hari..hihi..bahkan gaji saya sekarang adalah jatah kiriman saya selama 1 minggu yah paling lama 2 minggu, tidak lebih...!..Tapi sekarang masalahnya bukan pada hitung-hitungan materi, InsyaAllah Allah telah mencukupkannya untukku... (***cukuuup banget maksudnya alias ’mepet’...hehehe)..Bukankah ketenangan itu tidak bisa dibeli dengan harga berapapun???..Itulah yang membuatku merasa sangat bersyukur.....^_^

Ku ingin merasakan betapa cantiknya, bila sebongkah misi hidup dipadukan dalam sebuah kerja.
Mencontoh orang-orang yang memahami benar kehadiran karyanya,
yang menjadi tiang penyangga yang menahan langit agar tak runtuh.
Merekalah beludru halus yang membuat jalan hidup yang tampak keras berbatu ini
menjadi lembut bahkan mengobati luka. Bukankah demikian tugas kita dalam kerja:
"menghadirkan secercah kesejahteraan bagi sesama"


Walaupun mungkin yang kulakukan ini belumlah seberapa, karena kumerasa belumlah memiliki apa-apa...
Kuingin pastikan tangan ini nanti tidak hanya untuk berada diatas, apalagi di bawah...tapi tangan ini adalah untuk menggemgam tangan yang lain untuk terkepal bersama..

Ya Allah aku ingin mencintaiMu semampuku..
Dengan dakwah ’kecil-kecilan’ sebagai pengabdianku
Walau hanya dengan gerak dan sikap
Pakaian dan prilaku
Tanpa harus banyak berucap....
Karena ucapan terkadang bisa dikalahkan oleh pandangan

Ya Allah hamba ingin mencintaiMu semampuku
Masih dengan ’seruan’ kecil-kecilan sebagai pengabdianku..
Dengan hanya menutup hidung ketika asap rokok memenuhi ruangan kerjaku
Atau sentilan ’kecil’ dari lisanku setiap pagi ”wah, pagi2 sudah sarapan rokok nih..!!”
walau mereka hanya merespon dengan tersenyum dan menjauhkan rokoknya dariku...

Ya Allah hamba ingin mencintaiMu semampuku
Lagi-lagi dengan ’ajakan’ kecil-kecilan sebagai pengabdianku
Hanya dengan ucapan ”Ayo...ayo...sholat...!” ketika seruan azan dzuhur di tempat kerjaku
Yang sampai saat ini hanya mereka jawab dengan senyuman dan kata-kata ”Nanti, dirumah saja mbak” (**sedangkan pulang dari sekolah aja sudah pukul. 14.00 WIB)

Ya Allah hamba ingin mencintaiMu semampuku
Belum bisa lebih dari pengabdian kecil-kecilanku...
Dengan cara membina beberapa kelompok mentoring
Memberikan solusi permasalahan organisasi dakwah sekolah
Walaupun masih sangat terbatas...

Ya Allah bantu kuatkan tulang punggung dan bahuku..
Untuk terus mengabdi....mengabdi dan mengabdi dengan segala keterbatasan yang aku miliki...
Hamba hanya bisa memberikan pengabdian ’kecil-kecilan’ kepadaMu
Yang membuatku semakin malu dengan karuniaMu yang teramat besar... T_T

Kotabumi, 22 April 2010
06.41 am


KETIKA TARBIYAH DIJADIKAN MAHAR....


bukan karena tidak ada pilihan tetapi karena Allah yang memilihkan


“Wanita dinikahi karena empat hal; karena harta, keturunan, kecantikan dan karena agamanya. Maka pilihlah wanita yang punya agama, jangan berpaling kepada yang lainnya semoga dapat berkah” (HR Bukhari dan Muslim).

Hadist diatas berlaku juga bukan buat para akhwat dalam memilih pasangan hidupnya *suami*..???..Artinya yang harus menjadi pertimbangan dan kriteria utama adalah ’AGAMA’..

Maka ada sebuah kisah seorang akhwat yang dilamar seorang laki-laki non tarbiyah (bc : tidak tarbiyah), kemudian ia menjadikan Tarbiyah suaminya sebagai maharnya. Ia ingin meniru kisah seorang wanita mulia : Ummu Sulaim yang menjadikan keislaman suaminya (Abu Thalhah) sebagai mahar. Dan beliaulah wanita dengan mahar termahal..

Ummu Sulaim, sohabiyah yang termahal maharnya. Beliau mau menerima pinangan Abu Thalhah yang dengan syarat keislaman Abu Thalhah sebagai maharnya. Insya Allah Ummu Sulaim tidak begitu saja menerima begitu saja kalau tidak yakin dengan kesungguhan dan komitmen Abu Thalhah untuk berislam. Dan ternyata setelah masuk Islam, Abu Thalhah menjadi salah satu sahabat Rasulullah yang istimewa.

Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bekata, “Abu Thalhah menikahi Ummu Sulaim. Maharnya keislaman Abu Thalhah. Ummu Sulaim telah masuk Islam sebelum Abu Thalhah, maka Abu Thalhah melamarnya. Ummu Sulaim mengatakan,’Saya telah masuk Islam, jika kamu masuk Islam aku akan menikah denganmu.’ Abu Thalhah masuk Islam dan menikah dengan Ummu Sulaim dan keislamannya sebagai maharnya.” (HR. An-Nasa’I : 3288)

Memang tidak mudah untuk menjadi Ummu Sulaim karena suami yang akan menjadi kepala rumah tangga nantinya, yang akan lebih dominan. Begitupun dengan seorang akhwat yang harus memutuskan untuk menikah dengan seorang laki-laki non tarbiyah sedangkan sang akhwat adalah orang yang telah malang-melintang di dunia tarbiyah.

Tidak mudah memutuskan menjadikan Tarbiyah sebagai mahar, karena bisa menimbulkan kemungkinan-kemungkinan. Ada beberapa kisah akhwat yang sebelum menikah dia sudah tertarbiyah dan aktif dalam dakwah kemudian menikah dengan seorang ikhwan hanif dengan harapan nantinya sang suami biasa diajak ikut tarbiyah dan dakwah, tetapi ternyata kenyataanya tak seindah impiannya, sang suami ga mau ngaji apalagi dakwah dan sang istri pun akhirnya juga tak lagi berada dalam barisan dakwah. Tetapi jika memang calon suami punya komitmen dan sungguh-sungguh untuk perbaikan diri dan mau bergabung dalam barisan dakwah sebagaimana Abu Thalhah maka tidak ada salahnya juga menjadi seorang Ummu Sulaim.

Dengan pertimbangan-pertimbangan itu memang kita bisa menentukan pilihan. Tapi alangkah baiknya jika kita bertawakal kepada Allah, biarlah Allah yang memilihkan untuk kita, karena Dia-lah yang Maha Tahu yang terbaik untuk diri kita. Bisa jadi yang kita anggap baik adalah buruk menurut-Nya, begitu pula sebaliknya.

Kenapa harus dengan yang tarbiyah??

Tarbiyah memang bukan segala-galanya, tapi segala-galanya bisa jadi berawal dari tarbiyah...Memang sih tidak menutup kemungkinan juga ikhwan tarbiyah kapasitas keislamanannya juga tidak lebih baik dari ikhwan non tarbiyah (note : tidak liqo’, bukan bahasan perbedaan harokah loh). Tapi yang pasti ketika sama-sama tarbiyah maka ada pemahaman yg sama, ada sesuatu yg menjadi kesamaan,,,atau bahkan ada cita2 yg sama...sehingga akan lebih mudah disatukan.

Jadi, tidak salahkan ketika ada seorang akhwat yang menjadikan Tarbiyah sebagai maharnya???..tapi masih dengan catatan harus yakin dengan kesungguhan dan komitmen sungguh-sungguh sang calon untuk perbaikan diri dan mau bergabung dalam barisan dakwah sebagaimana Abu Thalhah, atau dengan kata lain setelah menikah tetep terbina tarbiyahnya ^_^

Ya Allah ya Tuhanku…
Pasrahkanlah aku dengan takdirMu
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan
Adalah yang terbaik buatku
Karena Engkau Maha Mengetahui
Segala yang terbaik buat hambaMu ini

Ya Allah…
Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku
Di dunia dan di akhirat
Dengarlah rintihan dari hambaMu yang daif ini
—————————————-
Jangan Engkau biarkan aku sendirian
Di dunia ini maupun di akhirat
—————————————-
Menjuruskan aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaran
Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yang beriman
Supaya aku dan dia dapat membina kesejahteraan hidup
Ke jalan yang Engkau ridhai
Dan kurniakanlah padaku keturunan yang soleh
Amin… Ya Rabbal ‘Alamin

Kotabumi, 23 April 2010
10.46 am

(*dalam perenungan, di ruang peradaban, detik-detik menjelang mengisi mentoring ^^)

Rabu, 14 April 2010

LELAKI PILIHAN (Inspirasi bwt kaum hawa, tp blh dbaca olh para adam ^_^)

"Seperti apa lelaki pilihanmu??"
Seringkah mndapat pertanyaan sprti itu?..
Jujur...
Qt slalu kehilangan kata2 utk menjawabny...
Atw kesulitan menemukan kalimat utk mendeskripsikannya...

Seperti apa?...
Yg idealiskah?
atau yg realistis?...
Pilihan...

Apakah msih bs memilih?
Bgmna klw pertanyaanny diganti? "Seperti apa lelaki yg kau harapkan?"

Ya...harapan lbih bersahabat dripada pilihan..
Berharap pdNya agar dipilihkan yg terbaik,
Menerima seseorang yg tlh dipilihNya, akan terasa lbih nyaman drpd memilih seseorang yg blm tentu dipilihkan Allah untukku...

Klw blh memilih, dia mencintaiku & hrs membuktikannya dg jalan yg tlh Allah tunjukkan, jalan yg Ia ridhoi..

Bgmna membuktikanny??
Dengan kecerdasan & pemahaman agama yg baik, dg ibadah sholih, dg akhlakul karimah, dg kelembutan hati, ia akn menunjukkan cintany dg cara yg baik...

Bgmna dg fisik??
Aq tdk munafik, manusiawi jk manusia menyukai keindahan..
Tp adakah ciptaan Allah yg buruk??

Lelaki pilihan itu tampan karena ia dicintai bkn mencintai krn tampan..

Ia gagah krn kekuatan & usahanya utk melindungi..
Bkn melindungi krn kegagahanny...

Ia lembut krn ia mencintai, tp mjd kuat ktk ia dicintai..

Ia sabar krn tak ingin menyakiti...

Terakhir, Allah lah yg akan memilihnya utkku...
Itu lelaki pilihanku.... ^_^

sumber : unknow

Senin, 29 Maret 2010

Muslimah, Antara Siap Dan Ingin Menikah

Sahabat Muslimah…Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seorang akhwat ingin segera mengakhiri masa lajangnya, antara lain:

1. Karena faktor usia
Banyak akhwat yang merasa gelisah karena usia yang sudah cukup untuk menikah, namun belum juga ditunjukkan siapa pendampingnya.

2. Melihat teman yang sudah menikah
Adakalanya, jika teman kita sudah menikah, mereka bercerita kepada kita, betapa indah dan menyenangkannya hidup berumah tangga, sehinga membuat kita ingin segera merasakannya.

3. Dipanas-panasi
Tak dipungkiri, di sebagian kalangan akhwat, salah satu topik favorit yang sering dibicarakan adalah seputar ikhwan dan nikah. Lambat laun, karena seringnya membicarakan hal itu, membuat hati sebagian akhwat kebat-kebit.
Apalagi jika sudah ditambah bumbu-bumbu tertentu. Itulah sebabnya mengapa kita dilarang untuk membicarakan hal-hal yang tidak perlu, karena bisa saja membuat hati kita kotor.

Sebagian lagi beralasan, mereka ingin segera menikah untuk menjaga diri dari hal-hal yang tidak diinginkan. Bukan alasan yang salah sebenarnya. Tapi acapkali, karena terburu-buru ingin menikah, banyak hal yang lupa dipersiapkan.
Sahabat muslimah… Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan ketika kita memutuskan untuk melangkah ke jenjang pernikahan. Antara lain:

1. Kesiapan Pemikiran yang mencakup:

a. Kematangan Visi Keislaman
Hal ini dimaksudkan, agar pasangan suami istri mempunyai frame yang sama mengenai Islam sebagai dasar rumah tangga, agar rumah tangga benar-benar bernilai ibadah, tidak hanya sebagai pemuas kebutuhan biologis saja. Dengan ajaran Islam sebagai landasan rumah tangga, diharapkan, rumah tangga tersebut dapat menjadi rumah tangga yang sakinah mawaddah warrohmah.

b. Memiliki kematangan visi kepribadian
Disamping beragama secara kultural, banyak juga orang yang landasan keislamannya di bangun oleh emosi. Namun karena tidak dilandasi oleh pengetahuan Islam yang kuat, kadang membuat sebagian orang cepat futur, bosan dan lain sebagainya. Jika hal ini terjadi dalam rumah tangga, bisa menjadi sebab timbulnya kegagalan seseorang dalam berumah tangga.

2. Kesiapan Psikologis
Kematangan psikologis yang dimaksud adalah kematangan atau kesiapan tertentu secara psikis, untuk mengahadapi berbagai tantangan yang akan dihadapi selama hidup berumah tangga. Seringkali karena secara psikologis kondisi seseorang belum siap, membuat pasangan suami istri tidak siap dengan berbagai kondisi pasca nikah.

3. Kematangan Fisik
Ada beberapa hal yang menjadi persyaratan mutlak dalam sebuah perkawinan menurut Islam, yang berkaitan dengan fisik. Antara lain :

a. Seorang laki-laki atau wanita yang kan menikah harus yakin bahwa alat-alat reproduksinya berfungsi dengan baik
Karena salah satu sebab perceraian yang diperbolehkan dalam Islam adalah karena alat reproduksi pasangannya tidak berfungsi dengan baik.

b. Usia
Kita juga harus menyadari, bahwa secara fisik, kita benar-benar sudah siap menikah. Itulah kenapa sebabnya seorang wanita dianjurkan untuk tidak menikah dalam usia yang masih dini. Banyak kasus yang terjadi, dimana anak-anak yang baru keluar dari sekolah dasar (usia sekitar 12-13 tahun) langsung dinikahkan. Di Barat, ada survey yang membuktikan, bahwa orang-orang yang melakukan hubungan seksual terlalu muda, pada umumnya di atas usia tiga puluh tahunan akan mengalami hambatan-hambatan fisik.
Meskipun sekali lagi, tidak ada kriteria tertentu kapan seseorang menjadi matang secara fisik. Ada kasus-kasus tertentu, seperti halnya orang-orang tua zaman dulu, banyak yang tetap sehat dan memiliki keluarga besar, meskipun menikah dalam usia yang masih sangat muda.

c. Kesehatan
Sebelum menikah, usahakan mengetahui kondisi fisik dan kesehatan calon pasangan kita. Kalau bisa, ketahui juga kesehatan keluarga calon pasangan kita itu, karena biasanya ada penyakit tertentu yang merupakan penyakit keturunan.

4. Kesiapan Finansial
Perkawinan juga merupakan kerja ekonomi, tidak hanya cukup dengan cinta. Bukan berarti seorang muslimah harus materialistis. Namun hal ekonomi /finansial kadang menjadi pemicu konflik dalam rumah tangga. Meskipun ada beberapa pasangan yang merasa cukup hanya dengan bekal cinta saja, akan lebih baik jika kita mempersiapkan finansial sejak jauh-jauh hari.
Sahabat muslimah… Menikah adalah sebuah Mitsaqan Ghalizhan, perjanjian yang sangat berat. Banyak konsekuensi yang harus dijalani suami istri dalam berumah tangga. Jangan pernah mengambil keputusan untuk menikah hanya karena ‘ingin’, sementara banyak faktor yang belum kita persiapkan. Jika sejak awal kita sudah mempersiapkan mahligai rumah tangga yang akan kita bina, niscaya kebahagiaan dunia dan akhirat akan kita rasakan. InsyaAllah. Maka, apakah sahabat sudah ingin menikah, atau benar-benar siap dengan pernikahan ???

sumber http://www.manajemenqalbu.com

Kamis, 11 Maret 2010

DIALOG DI SENJA HARI (MENIKAH Part III)

Pada suatu senja terjadi dialog antara dua orang sahabat...

A : Ukh, ana mau minta pendapat?

I : Apa?

A : Hmm...kalau seandainya ada akhwat, beliau terkenal aktivis bangetlah trus menikah bukan dengan ikhwan, apa tanggapan anti? (*note : akhwat : wanita tarbiyah ; ikhwan = laki2 tarbiyah)

I : Hmm.....kenapa sang akhwat mau menikah dengan yang bukan dengan ikhwan?

A : Kondisi yang mendorong seperti itu.

I : Kondisi seperti apa, misalnya ?

A : ........*mikir*....... yaaah karena ia menganggap para ikhwan ’kelamaan mikir’ or....di satu sisi ada laki-laki biasa (-tdk tarbiyah-) yang lebih berani datang melamarnya..

I : Apakah itu masalah anti ? (*melirik menyelidik, sambil tersenyum*)

A : Bukan….. kita hanya sedang berandai-andai… (*dengan raut wajah yang sedikit nampak berubah*)

I : Pertanyaan ini membuat ana kembali mengingat ke beberapa peristiwa akhir-akhir ini yang menimpa saudara-saudara kita....(menghela nafas dan mengalihkan pandangan)

A : Maksudnya?

I : Menurut anti kenapa akhir-akhir ini seringkali pernikahan disorioentasi dakwah?

(Laaah ni, orang ditanya malah balik tanya :) )


Apakah mungkin karena dorongan usia yang semakin dewasa sehingga mengharuskan akhwat meninggalkan untuk sementara visi dan misi yang telah ia bangun dahulu..Ketika pangeran yang dinanti tak jua kunjung tiba untuk bersama menyatukan visi dan misi itu..??. Sehingga siapapun yang datang padanya, bahkan seorang kurir pun ia terima dengan sekedarnya??

A : Hmm... itu sih kembali kepada komitmen masing2 orang, seberapa tebal dan kuatnya ia menempelkan misi ’dakwah’ dalam setiap aktivitas dan fase hidupnya..

I : Ya, dan semoga kita adalah bagian dari orang-orang kuat itu... (*tatapnya seraya tersenyum...tulus*)

A : Amiin... (*senyum*)

I : Berarti dengan sendirinya sudah terjawab to pertanyaanmu ttg pendapatku??

A : Yup (*mengangguk-angguk*)

I : Tapi ukh, supply ikhwan di dunia ini terbatas.. Artiya ketika setiap akhwat menunggu sang pangeran ikhwan yang datang maka sudah dipastikan ada yang tak kebagian... (*afwan, penggunaan bahasa jadi seolah-olah ikhwan itu barang..hehe... *just perumpamaan* :D)

A : Kan ada Poligami...hehe (*nyengir*)

I : Hussshhhh.....(*raut wajah menunjukkan tak suka sekali ia pada poligami* :D)

A : Bukankah akhwat diperbolehkan menikah bukan dengan ikhwan tarbiyah asal memenuhi 4 syarat?

I : Apa itu ?

A : Aah...kura-kura dalam perahu nih...Pura-pura tidak tahu..!

I : Bener nih ana lupa, tolong diingatkan lagi..

A : Hmmm....Pertama, Ia tidak pernah melakukan dosa besar (Syirik)..
Kedua, Ia tidak pernah meninggalkan ibadah wajib
Ketiga, Tidak merokok
Keempat, Tidak menghalangi aktivitas dakwahmu..

I : Cukup empat kriteria aja???

A : Yup

I : Itu sih jatuhnya ’ikhwan’ juga....hihi... =)

A : Iya sih...kalaupun ada laki-laki begini, tetap aja 1 diantara seribu...Hari gini gitu loh... hahah
(*tertawa mereka menemani terbenamnya matahari sore itu*)

I : Ana jadi teringat kata Ustad Cahyadi Takariawan dalam bukunya ’Dijalan dakwah aku menikah’, Disana ada sebuah pertanyaan : ”Dijalan apakah Anda menikah?”. Menikahlah di jalan dakwah, maka Anda akan mendapatkan keberuntungan. Di jalan ini para sahabat Nabi melangkah,dijalan ini mereka menikah, di jalan ini pula mereka meninggal sebagai syahid dengan kematian yang indah. Jalan yang tak pernah memberikan kerugian. Justru senantiasa menjadi investasi masa depan yang menguntungkan di dunia dan akhirat. Di jalan ini kecenderungan ruhaniyah amat mendapat perhatian, akan tetapi tidak mengabaikan segi-segi materi. Dijalan ini syahwat di kalahkan oleh orientasi Rabbani, dan menuntun prosesnya, dari awal sampai akhir, senantiasa memiliki kontribusi terhadap kebaikan diri dan umat.

A : Ya...dan dijalan inilah yang menghantarkan Nabi SAW menikahi isteri-isterinya. Jalan inilah yang menghantarkan Ummu Sulaim menerima pinangan Abu Thalhah. Jalan yang menyebabkan bertemunya Ali ra dan Fatimah Az Zahra dalam sebuah keluarga....Di jalan dakwah itulah Nabi SAW menikahi ummahatul Mukminin. Di jalan itu pula para sahabat nabi menikah. Dijalan dakwah itulah orang-orang shaleh membina rumah tangga. Jalan ini menawarkan kelurusan orientasi, bahwa pernikahan adalah ibadah. Bahwa berkeluarga adalah salah satu tahapan dakwah untuk menegakkan kedaulatan di muka bumi Allah...

I : Subhanallah..... luar biasa indahnya..... :))

(*mereka berdua tersenyum, berjuta harap, angan dan mimpi dibiarkan memenuhi rongga kepala....seraya menatap langit yang mulai menghantarkan kuning menjadi gelap....*)


Earthcity, 10 Marert 2010

Selasa, 09 Maret 2010

LASKAR ABABIL....

Energi cinta itu yang kurasakan ketika berada di tengah-tengah kalian. Ini bukan kisah tentara Ababil yang dengan begitu gagahnya menghabisi tentara Abrahah dengan lemparan batu api dari langit. Bukan, karena kisahnya tak sama..Tapi nilai kebersamaan dan kekuatannya mungkin tak kalah dari sekumpulan Ababil itu.

Laskar Ababil,
Allah mempertemukan aku dengan mereka ketika aku merasakan begitu sepinya dan tiada berartinya ’hijrah’ yang kujalani. Pulang ke daerah asal meninggalkan segala aktivitas yang sangat ’kucintai’, aktivitas yang begitu mewarnai hari-hari. Disaat merasakan mata yang tumpul hanya berharap keajaiban dalam wujud gharib (aneh), dan langka menemukan ’masa-masa’ itu kembali disini.

Teringat sebuah kalimat Alm. Ustad Rahmad Abdullah : ’Hidup tanpa kesadaran ma’iyah (kebersamaan) adalah gersang gurun yang tak menumbuhkan pohon apapun, selain kaktus dan dedurian yang keras dan menyakitkan. Kecuali ada oase, secercah harapan di tengah keputusasaan, apatisme dan kematian hati.
Tak ada makna bagi akar yang tak mengalirkan zat hara sampai ke pucuk dan daun. Tak ada makna bagi iman yang berhenti di titik keyakinan tanpa menghadirkan kelezatan. Tiada kelezatan dalam hidup tanpa menghadirkan kebersamaan, maiyah”.
Dan kini kalian ajarkan aku tentang oase itu yang membuatku kembali bangkit, bahwa sejuta ’cinta’pun tersedia disini..

Laskar Ababil,
Orang-orang hebat yang pernah aku temui. Selalu mengajarkan kepadaku bagaimana arti ’tersenyum’ yang sebenarnya. Tersenyum dalam sejuta masalah. Tetap berdiri tegak dengan kedua kaki yang bergidik nyeri. Aah, kalian memang orang-orang hebat...!.
Kalian memberikanku arti untuk ’malu’ mengeluh. Betapa malu diri ini ketika bercermin pada sosok-sosok kalian. Ketika Allah membukakan tabir masalah-masalah hidup yang sedang kalian hadapi untuk aku ketahui, berjuta masalah kehidupan mampu kalian pikul di pundak yang terlihat begitu ringkih. Namun keringkihan itu ternyata mempunyai kekuatan dasyat yang tak nampak. Ringkih di balik seyuman keikhlasan dan ridho atas semua ketentuan. Kalian telah mengenal bagaimana menghadapi kehidupan yang sebenarnya, sedangkan aku masih berkutat ’melawan’ diriku sendiri. Semakin malu rasanya diri ini...

Laskar Ababil,
Aku mengenal kalian belum terlalu lama, namun berbaur bersama kalian membuatku merasa telah mengenal kalian bertahun-tahun lamanya. Kedewasaan, keceriaan, candaan, kekanak-kanakkan menyatukan kita. Dan cinta itu pun tumbuh perlahan di hati ini....Satu persatu kalian berhasil merengkuh hati ini, mungkin karena doa Rabithoh yang selalu kita lantunkan disetiap akhir pertemuan, dan setiap doa yang kita lafalkan untuk masing-masing diri kita...Dan akupun telah membuktikannya, begitu luar biasanya kekuatan doa kita...Mungkin kalian masih ingat ketika di suatu pertemuan masing-masing dari kita mengungkapkan apa yang menjadi mimpi terdekat kita. Dan menjadi sebuah keharusan saudara-saudara yang lain turut mendoakan atas mimpi-mimpi itu??. Dan tahukah kalian bahwa apa yang telah aku ucapkan ketika itu telah kuraih saat ini?. Disana kumerasakan begitu luar biasanya doa dari kalian saudara-saudaraku...Semua itu membuatku merasakan semakin diri ini cinta kepada kalian..

Laskar Ababil,
Teruslah berjuang menghadapi hidup.. Sekuat Ababil yang mampu merontokkan pasukan gajah. Masalah-masalah ini begitu mendewasakan kalian, dan yakinlah semua ada saatnya berakhir..Dimana Allah akan menggantikan segala kesusahan dengan kebahagiaan.. Anggaplah saat ini kita sedang menaiki tangga kemuliaan.. Namun bantu aku untuk bersama kalian menaiki tangga itu, agar aku bisa sekuat kalian melewatinya...Melewatinya dengan senyuman, seperti yang kalian ajarkan kepadaku..

Untukmu saudara-saudaraku di Laskar Ababil...
Aku mencintai kalian karena Allah...
Sungguh aku mencintai kalian karena Allah....
Tetaplah saling mengingatkan dalam kebenaran & kesabaran..
Aku yakin Allah mencintai kalian, karena kalian mencintaiNya...^_^




PENANTIAN...

Tahukah kau bahwa disini ku setia menanti
Menanti dirimu untuk membawaku pergi
Tapi kini kurasa terlalu lambat kau melangkah
Sedangkan disana ada satu, dua, tiga orang yang siap menggantikan posisimu
Mereka semakin dekat,
Tapi sampai kini kau pun belum terlihat...

Hanya bayangmu yang terasa
Tapi itupun tak tergenggam oleh kepalan tangan ini
Hanya terasa oleh hati yang mulai berarak geli
Riuh menghantarkan simpul-simpul gelisah

Dimanakah kau kini?
Kuingin kau yang menjemputku
Bukan mereka...!!

Tahukah kau, bahwa disini ku tetap setia menanti,
datang menjemputku dengan membawa sejuta misi dan obsesi
Dengan cara yang suci, karena hanya Ridho Allah yang kita cari..

Persimpangan waktu ini membelenggu
Membuatku tak bisa berbuat dan menunggu
Otakku beku tak mampu berfikir..
Memaksa untuk mengakhiri penantian ini..

Tapi ku tak ingin itu..!!
Ku tetap ingin kau yang menjemputku…
Lagi-lagi bukan mereka..
Karena hanya nafsu yang mereka persembahkan untukku..

Dimanakah kau kini??
Mereka semakin mendekat,
ingin menjemputku dengan cara mereka sendiri
Kutakut......sangat takut mereka akan sampai sebelum kau tiba...


Nb : untukmu.....yg ku tak tau siapa kau dan dimanapun kau berada kini.... :p




Kamis, 04 Maret 2010

RAHASIA SUKSES BISNIS KHADIJAH

Siapa yang kenal dengan Khadijah seorang wanita mulia yang pernah hidup di dunia. ”Nama Khadijah memang tidak dapat dilupakan dalam sejarah karena perjalanan hidupnya yang selalu dihiasi bunga-bunga keberuntungan dan kemuliaan, tidak dapat dipisahkan dari perjalanan hidup Muhammad. Tidak pernah disebut kisah tentang wahyu, tentang diutusnya Muhammad sebagai utusan Allah, melainkan nama Khadijah tertera dalam kisah itu”. (Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki).


Tentang kualitas iman Khadijah, Rasulullah SAW bersabda : “Allah tidak pernah memberiku pengganti yang lebih baik dari Khadijah. Ia telah beriman padaku ketika orang lain kufur. Ia mempercayaiku ketika orang lain mendustaiku. Ia memberikan hartanya padaku ketika tidak ada orang lain yang membantuku. Dan Allah juga menganugerahkan aku anak-anak melalui rahimnya, sementara istri-istriku yang lain tidak memberiku anak (HR. Bukhari, Ahmad, dan Thabrani)

1. Keimanan yang kokoh dan spiritual yang tinggi
Orang yang beriman kepada Allah adalah orang yang kuat. Kuat batin dan jiwanya, sehingga ia tidak pernah gentar menghadapi hidup. Kekuatan orang yang beriman diperoleh karena harapan kepada Allah. Ia tidak akan mudah berputus asa karena ia yakin bahwa Allah selalu menyertainya. Sekarang apakah ada hubungan antara iman yang kokoh dengan kesuksesan bisnis? Tentu saja ada. Bukankah iman akan membuahkan kekuatan batin dan jiwa, membuahkan sikap tidak pernah gentar menjalani hidup, membuahkan rasa aman, dan tidak mudah putus asa, membuahkan rasa harapan, dan membuahkan rasa percaya diri (self confidence), membuahkan sikap toleran bersahabat dan damai?. Bukankah semua sikap dari buah hasil keimanan ini sangat diperlukan seorang pebisnis dalam menjalankan usaha bisnisnya?. Bukankah seorang pebisnis butuh rasa percaya diri, rasa aman, rasa harapan, dan kekuatan batin dalam mengelola dan menjalankan bisnisnya?.

Khadijah pada masa jahiliyah ia sudah dijuluki ath-thahirah ”perempuan suci”, karena ia memiliki kehormatan, kedudukan tinggi, keimanan yang sejati, jiwa besar, dan perilaku yang suci. Ia adalah perempuan yang dekat dengan sumber-sumber keimanan. Sebelum memeluk Islam, ia adalah penganut agama yang hanif yang berpegang pada agama tauhid. Ia sama sekali tidak terkotori dengan lumpur dan noda-doda paganisme jahiliyyah. Setelah Khadijah dipilih oleh Allah menjadi pendamping hidup Nabi, ia menjadi perempuan pertama yang merangkul Islam, percaya dan beriman kepada Rasulullah SAW.

Demikianlah tingkat kualitas keimanan Khadijah, baik dimasa sebelum maupun setelah datangnya Islam. Dengan keimanannya yang kokoh itu, iapun mempunyai sikap batin yang kuat, sikap tidak mudah putus asa, sikap memiliki rasa harapan, sikap percaya diri, sikap toleran dan bersahabat, yang semuanya berperan dalam menghantarkan kesuksesan bisnisnya.

Kemudioan apa korelasi antara spiritualitas Khadijah yang tinggi dengan kesuksesan bisnisnya?. Mari kita memotret nilai-nilai spiritual yang tertanam dalam diri Khadijah. Dalam bukunya, ’Meneladani Perkawinan Rasulullah dengan Khadijah Al Kubra’, Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki mengatakan bahwa dalam diri perempuan suci ini terpadu antara kemulian dunia dan keagungan akhirat. Ia mendapatkan keagungan mulia dari keindahan perilakunya. Ia hidup asketis di dunia. Ia hidup sederhana, tidak bermewah-mewahan, dan tidak terlalu erat menggenggam dunia. Ia juga dikenal sebagai sosok perempuan yang jujur, terpercaya dan amanah. Terbukti ia hanya merekrut karyawan dan menjalin mitra bisnis dengan orang-orang yang memiliki sifat-sifat seperti itu.
Nilai spriritual lainnya yang tertanam dalam diri perempuan mulia ini adalah sikap teguh memegang janji dan teguh memegang pendirian bila ia yakin bahwa pendirian itu baik dan benar. Ia juga sosok yang bersikap rendah hati. Ia tidak angkuh dan menyombongkan kekayaan dan kebangsawanannya. Ia biasa duduk bersimpuh dan bersenda gurau bersama budak-budak dan pelayan2nya.

Itulah beberapa nilai spiritual yang tertanam kokoh dalam diri perempuan terbaik penghuni syurga ini. Apabila kita korelasikan dengan bisnis, apakah nilai2 ini turut mendongkrak kesuksesan?. Dalam dunia bisnis, nilai-nilai semacam inidinamakan dengan modal nonmateri. Modal ini tidak kalah penting jika dibandingkan dengan modal dalam bentuk materi. Bahkan pengaruh modal nonmateri lebih besar dan lebih menentukan.

2. Mentalitas Wirausaha
Salah satu rahasia di balik kesuksesan bisnis Khadijah adalah karena ia seorang pengusaha yang memiliki mentalitas wirausaha atau enterpreneur. Apa buktinya?, tercatat bahwa ia lebih suka memperkerjakan orang lain yang punya sikap jujur dan amanah dalam menjalankan usaha bisnisnya. Ini artinya ia menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain dan pandai mendelegasikan pekerjaan kepada orang lain, dan ini termasuk salah satu ciri seorang enterpreneur. Ia juga pernah menginvestasikan modal usaha perdagangan yang dikelola oleh ayahnya. Menanamkan investasi dalam sebuah usaha bisnis seperti yang dilakukan Khadijah adalah tipe seorang enterpreneur. Disamping itu ia juga pandai dalam bidang lobi dan menjalin network. Terbukti, ia berhasil melobi agar Muhammad mau menjadi mitra bisnisnya, dengan catatan modal dari dirinya dan memakai sistem bagi hasil.

Semua bukti diatas menandakan bahwa Khadijah adalah seorang pengusaha yang memiliki mentalitas wirausaha. Ia mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain, pandai mendelegasikan pekerjaan kepada orang lain, suka menginvestasikan modalnya dalam bidang usaha yang produktif, dan pandai melobi dan menjalin mitra bisnis. Bukankah semua ini adalah ciri-ciri dari seorang enterpreneur?.

Motivasi seorang wirausahawan muslim bersifat horizontal dan vertikal. Secara horizontal terlihat pada dorongannya untuk mengembangkan potensi dirinya dan keinginannya untuk selalu memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi orang lain. Sementara secara vertikal dimaksudkan untuk mengabdikan diri kepada Allah. Motivasi ini berfungsi sebagai pendorong, penentu arah, dan penetapan skala prioritas.

3. Punya modal dan pandai mengelolanya.
Khadijah adalah putri seorang pedagang sukses yang kaya raya. Ayahnya adalah seorang pedagang yang namanya diperhitungkan dikalangan elit Quraisy. Oleh karena itu ia tidak kesulitan mendapatkan modal usaha bisnisnya. Di samping itu, ia juga mendapatkan modal berupa harta melimpah yang diwariskan oleh mendiang suami-suamninya. Itulah dua sumber modal usaha bisnis Khadijah.

Modal besar yang didapat Khadijah ini tidak ia b iarkan tertimbun begitu saja atau ia habiskan untuk sesuatu yang tidak bisa kembali (konsumtif). Karena ia mempunyai mental wirausaha, maka modal tersebut ia investasikan dalam bentuk usaha perdagangan. Sedikitnya ada dua sistem yang digunakan Khadijah dalam mengembangkan modalnya.

Pertama, dengan sistem upah. Artinya, ia membelanjakan modalnya untuk membeli barang2 dagangan, lalu ia merekrut beberapa orang karyawan untuk menjual dan memasarkannya keluar kota Mekah.
Kedua, dengan sistem bagi hasil. Artinya Khadijah merekrut seorang untuk menjadi mitra kerjanya dengan modal dari dirinya atau ia menginvestasikan modalnya dalam usaha dagang orang lain. Sistem ini pernah ia terapkan ketika ia menginvestasikan modalnya dalam usaha dagang ayahnya dan ketika ia merekrut Muhammad untuk mengurusi dan menangani ekspedisi dagangnya ke luar kota Mekah.

Di samping modal dalam bentuk materi ini, Khadijah juga punya modal dalam bentuk nonmateri. Modal nonmateri ini lebih dasyat dan lebih luar biasa pengaruhnya dalam menentukan kesuksesan bisnisnya. Apa modal nonmateri yang dimiliki Khadijah?. Ia punya modal mental wirausaha. Modal lain adalah kemampuannya menjalin mitra bisnis atau jaringan (network). Disamping itu ia memiliki modal kejuuran, dapat dipercaya, keberanian, keimanan, spiritual, kecerdasan, amanah, pandai membaca peluang dsb.

Kita tahu dalam dunia bisnis, modal tidak harus dalam bentuk uang tunai. Modal bisa digali dari pihak mana saja. Bahkan otak Anda yang kreatif adalah modal. Jaringan persahabatan adalah modal. Bodoh adalah modal untuk bisa pandai, miskin adalah modal untuk menjadi kaya, tak punya modal adalah modal untuk mendapatan modal. Kecil adalah modal untuk menjadi besar, kalah adalah modal untuk menjadi menang, dan gagal adalah modal untuk menjadi sukses.

Dahulu, Khadijah memang punya modal materi yang tidak kecil. Tapi, ia juga punya modal dalam bentuk nonmateri. Kedua hal inilah yang menjadi salah satu kunci rahasia dibalik kesuksesan bisnisnya. Modal yang pertama penting, tapi modal yang kedua jauh lebih penting. Modal yang pertama dapat ia gunakan untuk memulai usahanya, sedangkan modal yang kedua ia gunakan untuk mengelola dan mengembangkan yang pertama.

4. Punya kemampuan merekrut karyawan dan menjalin mitra bisnis.


Dahulu Khadijah telah menetapkan kriteria penilaian dalam merekrut karyawan, dan menjalin mitra kerja. Khadijah sangat selektif dalam merekrut karyawan dan menjalin mitra kerja. Ia hanya mau menjalin kerjasama dengan orang yang punya kriteria jujur, bertanggungjawab, dapat dipercaya dan amanah. Di samping pandai merekrut karyawan (atau mita kerja), Khadijah juga pandai mendelegasikan pekerjaan kepada mereka. Ia dapat memposisikan dirinya sebagai pemimpin usaha yang memberikan kepercayaan besar kepada mereka. Ia pun mampu memotivasi mereka untuk bekerja dengan baik. Ia tidak pernah menunda-nunda pembayaran upah yang telah disepakati di awal kontrak. Ia juga tidak pelit memberikan pujian kepada mereka yang bekerja dengan baik dan berprestasi.

Dalam perjalanan lintas daerah yang pernah dilakukan Khadijah, kepercayaan terhadap karyawan atau mitra kerja mutlak diperlukan. Sebab, si pemilik modal/usaha bisanya tidak ikut bersama karyawan dalam sebuah perjalanan dagang ke daerah lain. Keberhasilan usahanya benar-benar sangat tergantung kepada karyawannya

5. Suka Berderma
Terdapat banyak catatan para sejarawan yang menerangkan bahwa Khadijah adalah sosok perempuan yang terkenal hartawan dan dermawan. Ia senang mengasuh para janda dan anak-anak yatim, menjamu para tamu, melimpahi rumah2 sanak saudaranya dengan kebajikan serta santunan dan mengasuh anak-anak –selain anak kandungnya—dengan penuh kasih sayang.

Mengapa bisnis beliau malah berjalan dengan baik dan menghasilkan keuntungan besar, serta harta mereka selalu bertambah sebanyak yang mereka dermakan?. Jawabannya, karena derma (atau sedekah, infaq, zakat) itulah yang akan menumbuhkembangkan harta, yang mencegahnya dari kelenyapan, yang melestarikannya, dan yang mendatangkan berkah. Rasulullah sendiri pernah bersabda : ”Tidak akan berkurang harta orang yang berderma”

6. Berani mengambil keputusan dan pandai membaca peluang
Banyak sekali bukti yang menunjukkan bahwa Khadijah adalah sosok pengusaha yang terkenal berani mengambil keputusan dan pandai membaca peluang. Bukti yang paling konkrit adalah ketika ia memilih Muhammad untuk mengawasi dan menangani urusan2 perdaganggannya ke Syam. Padahal keputusan ini sangat beresiko karena Khadijah sendiri belum mendengar kalau Muhammad memiliki pengalaman berdagang, khusunya keluar kota Mekah.

Keputusan Khadijah memilih Muhammad untuk mengawasi dan menangani urusan2 perdagangannya ke negeri Syam terbukti membuahkan hasil yang luar biasa. Urusan bisnisnya disana berjalan lancar,. Barng-barang dagangannya habis terjual. Laba yang luar biasa didapat.

Dahulu, Khadijah selain berani mengambil keputusan, ia juga pandai membaca peluang. Karenanya, ia berhasil membangun dan mengelola sebuah usaha bisnis perdagangan. Ia berhasil menciptakan sebuah peluang usaha dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Ia kreatif dan berani tampil beda di tengah2 kalangan perempuan Quraisy.

Ia juga memanfaatkan peluang kondusifnya iklim Mekah yang cocok untuk usaha perdagangan. Karenanya, peluang ini ia manfaatkan dengan membeli barang2 dagangan dari luar daerah dan selanjutnya dipasarkan di pasar2 Mekah. Sebaliknya, ia membeli barang2 di pasar2 Mekah, kemudian memasarkan ke luar daerah.

7. Pandai membaca Pasar dan Target Pasar
Sehebat apapun Khadijah, seberani apapun ia mengambil keputusan, dan sepandai apapun ia membaca peluang, tapi kalau pasar tidak mendukung, bisa dipastikan bisnisnya tidak akan jalan dan sukses. Pasar dimasa Khadijah sangat kondusif dan bersahabat. Mekah tempo dahulu punya letak yang sanga strategis dari sudut lintas perdagangan dan sudut geografis. Selain itu di Mekah juga terdapat ”Rumah Suci atau Ka’bah”. Pada musim haji kabilah2 Arab dari segala penjuru banyak yang berkunjung ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji.

Peluang besar ini tidak disia-siakan oleh Khadijah. Berkat insting bisnisnya yang tajam, keberaniannya mengambil sebuah keputusan dan kepandaiannya membaca peluang, ia pun menginvestasikan modalnya itu dalam perdagangan.

8. Stabilitas Keamanan Kota Mekah dan letaknya yang strategis untuk iklim usaha
Di dalam kota Mekah terdapat rumah yang mula-mula dibangun untuk manusia, Ka’bah. Keberadaan ka’bah inilah yang menjadi faktor utama yang menjamin stabilitas keamanan kota ini. Inilah salah satu faktor eksternal dibalik kesuksesan bisnis yang dilakukan Khadijah. Bila tidak ada jaminan stabilitas keamanan kota ini dan sekitarnya kala itu, bisa dipastikan usaha perdagangannya sulit untuk maju dan berkembang.





Taken from : Rahasia Sukses Bisnis Khadijah sang isteri nabi
Penulis : Khoirul Amru Harahap, Lc, M.H.I

ASAKU ASAMU

Sahabat setelah sekian lama kita jalani bersama penuh suka penuh duka
Dan akhirnya kutemukan sebuah asa
Sahabat disepanjang malam yg hening kucoba untuk merenung dan mengingati perjalanan kita
Kudapati asaku asamu

Ya Allah ya Tuhanku andai kau takdirkan dia untukku
Menjadi teman arungi hidup ini
Satukan hatiku hatinya
Amanahkan bahagia
Kemesraan selamanya..
Note :
Di senja hari, pengen aja tulis nih lirik lagu..
No reason... ^_^
By ; Star Five

Jumat, 05 Februari 2010

Si Baglog yg tahan banting.....^_^

Dua buah baglog yg dibwa pasca mengikuti peltihan Budidaya Jamur Tiram sekitr 2 buln yng lalu ini mmg spesial...Baglog ini benr2 tidak terurus..he..
Dua buah baglog yng aku tinggal pergi ke Bogor selama satu minggu dan salahnya akupun lupa untuk menyampaikan pesan ke orang rumah bagaimana merawatnya...

Sepulangnya dari Bogor, kutemukan dua buah baglog ini dalam kondisi yang 'mengenaskan' -serem bgt bahasany yak..hehe-. Tergeletak diantara tumpukkan kayu, trus dapat kabar kalau ni baglog beberapa kali dibanting2 oleh si 'mamang' tukang bangunan yang lagi kerja dirumah untuk buat kumbung...dan parahnya baglog2 ini dibiarkn di luar terkena hujan dan panas, hnya beratapkan langit selama bbrp hari...dan yang sgt lebih parahnya lagi ni baglog ditusuk2 sama si mamah dengan lidi pd hampir semua bagiannya....hahah parah banget tu kan...-krn aku pernh bilang klw miseliumny sdh tumbuh penuh, baglog di buka, trus bisa juga ditusuk di beberapa bagiannya...eh, malah ditusuk semua, pake lidi lgi.....Wuuuuaaahah jadilah tu baglog benar2 tidak ada harapan lagi untuk hidup....Tak tega rasanya melihat kondisi kedua baglog itu..

Akhirny tetap kuletkkan kedua baglog itu kedalam kumbung yang baru saja selesai dibangun, sebelum 400 buah baglog lainnya tiba menyusul untuk menempati kumbung ini....Baberapa hari kemudian kaget euiy ternyta satu dr baglog itu dari dalamnya mengelurkan benda kecil berwrna putih...Pin head jamur...Wuaah hebat kan....
Dlm wktu 3 hri saja pin head itu berangsur2 tumbuh mjd serumpun jamur tiram yang lebar...Wuih..senangny diriku...he...

Bener2 nih bglog emang tahan banting, coba lihat gambarnya...besar dan lebar kan...Subhanallah...membuat diriku malu karena tidak merawatnya dengan baik....


Rabu, 06 Januari 2010

Pesan tersirat dari Maroko...

Kemarin pagi tnpa sengaja chatting dg seorang teman d dunia maya....

Beliau asal Maroko...B.Inggrisnya soo bad, yah sama lah dg ku.... :D

Untungny dy ngerti dikit2, n akupun bgtu...wlwpun dy lbh sering blg 'No andastan' (*No understand mksudny*)...dan aku sering bilang "sorry??" (*mksudny gk ngerti dg kta2ny*)

Awalny dia menyatakan klw dirinya s'org muslim, dan aku jawab akupun bgtu...

Krn mgkin sama2 mrsa ad sdkit miskomunikasi maka dia blg "I can spik alitla arabic and spanich no Inglech" (*I can speak a little arabic and spanic no English_ gtu sih kira2 aq memahaminy*)..

"we spik arabic??"
Ooh..dy ngajak ngobrol pke b.arab mksudny mgkin ya....

"I can't speak arabic or Spanish" jwbku..

"yo muslim??" dy tanya kembli
Kujawab dg mantap "yup.."

"yo can't spik arabic??"
"yo moslim..!"
"How can??!"
"coran arabic"

(*you can't speak arabic??, you muslim..!, How can??! Qur'an arabic*)

Dan aq mengartikanny sbg sbuah keterkejutan...

---i'm speechless---

Pernyataannya yg trakhir it mbwtku tdk bs brkta ap2 lgi, malu rasany..... :'(

Jd inget dlu bku B.Arab jilid 1 and 2 yg slalu dplajari di stiap prtemuan liqoat...he...

Senin, 04 Januari 2010

BILA RASAKU INI RASAMU

Kayak judul lagunya kerispatih ya….^_^
Tapi tulisan kali ini gak ada hubungannya dengan lagu itu... Ini tentang rasa yang berbeda.. Sebuah rasa ’kenikmatan’ yang kita rasa sebagai seorang aktivis yang terlibat dalm lingkungan tarbiyah...

Coba tanyakan kepada mereka yang telah lama terlibat dalam aktivitas tarbiyah, yang telah melanglang buana lama di dunia ini, tanyakan alasan mengapa mereka begitu setia berada di lingkungan tarbiyah hingga saat ini??...Kebanyakan dari mereka menjawab ’karena mereka menemukan kenikmatan bersama Rabbnya di dunia ini’..Bukankah itu sebuah kenikmatan tertinggi.. ??

Saya disini akan menempatkan posisi sebagai bagian dari mereka. Sebuah rasa ’kenikmatan’ ini yang akan kita bahas...

Khususnya untukku dan untuk semua yang menjadi ’pioner-pioner’ tarbiyah dalam keluarga yang mungkin belum tersentuh dengan dunia tarbiyah...

Menjawab pertanyaan-pertanyaan ini...

Apa yang kita lakukan ketika pulang ke rumah dari kegiatan-kegiatan tarbiyah dan dakwah yang kita geluti –ex ; mengisi tutorial Rohis dan sejenisnya atau mungkin sepulang dari liqo’ atau sejenisnya ??..
Mungkin jawabannya ; istirahat, mandi, tidur..

Seberapa sempatnya kita duduk sejenak menceritakan kenikmatan yang kita dapat diluar sana kepada anggota keluarga kita ??.. Ketika kita merasakan kenikmatan itu, sungguh mereka pun sebenarnya ingin..

Coba bayangkan bagaimana rasanya ibumu, ayahmu atau adikmu yang mendengarkanmu bercerita dengan wajah berseri, bahagia dan penuh semangat tentang aktivitas dakwahmu hari ini diluar sana ??..Walaupun mereka mungkin tidak mengerti istilah yang kau gunakan...mereka tidak paham apa itu ’liqo’, apa itu ’murobbi’, apa itu ’mutarobbi’ atau apa itu ’syuro’ dan sebagainya...Tapi mereka bisa merasakan betapa bahagianya kau menikmati semua aktivitas itu melalui ceritamu...Mereka bisa merasakan kebahagiaanmu itu.....

Tidak hanya mengenalmu sebagai seorang aktivis yang berangkat pagi pulang petang tanpa tahu jelas apa aktivitasmu diluar sana...Yang mengeluh lelah dan butuh istirahat waktu pulang kerumah...

Tanpa kita sadari terkadang kita terlalu asyik dengan dunia kita sendiri, mencari dan merasakan kebahagiaan untuk diri kita sendiri.. menikmati kebahagiaan itu sendiri...Tanpa peduli apakah mereka sebenarnya ingin juga merasakan kebahagiaan yang kau rasakan luar sana ??...

Mulailah berbagi...walau hanya sekedar berbagi ’rasa bahagia’ itu...Biarkan mereka merasakan juga kebahagiaan dan kenikmatan yang kau rasakan di jalan ini... ..


Kotabumi, 4 Januari 2009/8 Muharam 1431 H
22.07

MEMBANGUN JEMBATAN KENANGAN 2009

Memintal peristiwa-peristiwa...Menderetkan kepingan waktu ke lembaran sejarah.....

Banyak sekali kisah dan sejarah di tahun 2009, tapi disni aku hanya ingn menuliskan sejarah yang paling menyejarah di tahun 2009 dalam sebuah episode perjalanan hidup…..

13 Januari 2009
Sebuah keputusan yang sampai saat ini akupun tak tahu apakah keputusan ini benar atau salah. Keputusan pertama yang kuambil dalam hidup untuk melepas sebuah kisah….Keputusan ‘bodoh’ atas sebuah keluguan dan kejujuran….. Ah sudahlah, aku pun sudah lupa… Terimakasih telah mengajarkan aku tentang rasa itu... Aku tak ingin mengingatmu lagi,, Burung liar nan indah yg tak henti mengajakku terbang keluar masuk belantara jingga.....Hingga membuat ringkih lonceng hatiku pun menjadi gugup berdentang karenanya......

10 Februari 2009
Akhirnya setelah melewati penelitian yang sangat ’complicated’ dan hampir menghabiskan waktu hampir 1 tahun, dan mampu membuat ’hari wisudaku’ mundur beberapa bulan dari waktu yang telah ditargetkan, hari ini aku berhasil mempresentasikan hasil penelitianku didepan dosen pembimbing, dosen pembahas dan teman2 dengan sukses....Tinggal 1 langkah lagi gelar akademik itu akan kuraih..

13 Februari 2009
Sapaan pertama setelah 1 bulan lamanya, tidak mudah…Tapi inilah bagian dari kisah itu. Ingin kulupa tapi kutahu kutakkan pernah bisa….Biarkan hanya menjadi sebuah kisah, dan menjadi bahan ’senyuman’ atau mungkin ’tertawaan’ suatu saat nanti ketika aku mengenangnya…Selamat datang kembali....

11 Maret 2009
Kumengawali hari ini dengan sejuta rasa... Ujian terakhir selama 4,5 tahun di kampus...Yups, hari ini ku ujian skripsi alias COMPRE. Berada dalam.ruangan dingin yang mampu membuatku berkeringat.. Sejak malam hingga pagi begitu banyak sms dari teman, saudara dan keluarga yang memberi semangat dan do’a, dan berkat semua itu serta karunia dariNya kudapat melaluinya dengan baik..

17 Maret 2009
Gabung dan buat akun di fesbuk..... halah gak penting ini...hehe... ;p

17 Juni 2009
Horee..aku Wisuda... ^_^. Akhirnya pake toga juga.... Harus senang ataukah sedih dalam pergantian status ini ?? Entahlah, yang aku tahu, aku senang hari ini, bisa mempersembahkan gelar ini kepada pahlawan dibalik setiap kesuksesan hidupku....Kedua orangtuaku...Dan yang bikin senang lagi, aku dapat hadiah dan bingkisan yang buanyaak, bunga yang buaanyak...Terimakasih ya teman2..I loph u pull...hehe...

8 Agustus 2009
Mulai belajar teori bisnis nih...membuat Resolusi ^_^... Jadwal 1 bulan full bakal bolak-balik Kobum-Balam..

15 Agustus 2009
Kehilangan salah seorang sahabat terbaik kami Muhammad Luthfi...Allah mengambilnya kembali dari kami, lewat kecelakaan lalu lintas malam ini. Seorang sahabat, saudara seperjuangan, teman berdebat, teman diskusi, dan tak sering juga menjadi teman ’berantem’. Teman yang sering kali memberikan motivasi dan inspirasi untuk menulis, memberikan semangat untuk tidak mengeluh, dan satu-satunya partner kerja yang pernah mengajakku syuro lewat sms, hingga tekor pulsa... :-).
Aah..terlalu banyak kenangan bersamamu sahabat...Semoga Allah menerima segala amalanMu, kau memberikan pelajaran berarti hari ini, bahwa kita semua akan kembali kepadaNya.

16 Agustus 2009
The first menginjakkan kaki di kota yang namanya Bekasi...Tapi bukan untuk liburan, tapi untuk mengantarkan kepergian saudara kami Alm.Luthfi. Hari ini semakin kusadar, kehidupan itu memang penuh dengan misteri…Termasuk hidupmu…Semua pasti punya cerita sendiri.. Biarkan ini menjadi episode dari sisi hidup mu, untuk menjadi pelajaran berharga dari rangkaian episode kehidupan kami..

Malamnya minep di DPC PKS Babelan Bekasi...4 akhwat tangguh punya cerita sendiri...eleh-eleh..he.. ^_^

17 Agustus 2009
Mengisi hari kemerdekaan di Menara Siger Lampung Selatan...’Mengambil Kesempatan dalam Kesempitan’ ^_^

8 September 2009
Innalillahi wa innailaihi rojiuun..Yayik dipanggil olehNya hari ini. Semoga Allah mengampuni semua dosa, menerima segala amal ibadahnya, dan menempatkannya di tempat yang terbaik disisiNya.. Semoga semangatmu senantiasa terwariskan buat kami...

13 September 2009
The last bolak-balik Kobum Balam....Teori sudah ditangan, sejuta mimpi tersimpan di kepala tinggal menunggu aksi...Resmi jadi warga KOBUM kembali hari ini...Kobuuum I’m comming...Tunggu gebrakan dariku...Jiiiaaah....hehe..

20 September 2009
IDUL FITRI 1430 Hijriah, hari yang paling membahagiakan, salah satunya karena ini saatnya kumpul bersama keluarga....Tapi lebaran tahun ini berbeda, dirumah berkurang satu personil yang kami sayangi, yayik –kakek-, biasanya setiap tahun beliau selalu menghabiskan malam takbiran bersama kami…Tapi hari lebaran tahun ini beliau ikut takbiran di kampung halaman seluruh umat manusia…

10 Oktober 2009
GOR Saburai menjadi saksi bisu berpuluh-puluh orang yang mencoba mengadu nasib disini. Wah, this is my first test loh..Tes CPNS BPOM. Baru kali ini merasakan persaingan begini dengan banyak orang..Katanya sih gak jauh beda rasanya dengan tes SPMB, tapi ku kan gak tau rasanya ikut SPMB wong
wkt masuk Unila lewat PKAB..he..

24 Oktober 2009
My second test di CPNS Deptan, bersaing dengan ratusan atau mungkin ribuan orang yang mempunyai harapan yang sama..Bertempat di Gedung Polinela Bandar Lampung berpuluh-puluh orang (*or ratusan mungkin*) mengikuti tes ini…Wuiih, rame euiy, lebih rame dari di BPOM..dan kebanyakan kenal lagi..dari orang yang dah lama tak bersua hingga orang yang bersua hampir tiap minggu…hehe….Lumayan seru lah pokoknya.. :-)

26 Oktober 2009
Pengumuman CPNS BPOM...My First Test........Oh, Ternyata dikau bukan yang pertama dan terakhir...!!! ^_^

1 November 2009
Pertemuan pertama dengan Murobbi yang baru di kota yang baru dengan rasa yang baru...pokoknya serba new lah hari ini... ^_^

29 November 2009
Tes CPNSD Lampung, tes pertama di daerah sendiri....Duduk tepat di depan pengawas, dengan badan yang lagi demam, flu, batuk, pilek…Wuaaah lengkap..plus soal2 yng bikin kepala tambah ‘mumet’.

2 Desember 2009
Hari milad ku.......Hohoho...tambah tua, tapi masih begini-begini aja.... Ckckck.... ;p

20 Desember 2009
Bisnis baru, gebrakan baru, mimpi baru.....Bismillah.... :-)